Presiden PDIP Dan NU Larang Shalat Jum'at Ingatkan Kita Dengan Nasakom

Nahdlatusy Syi'ah - Presiden PDIP Dan NU Larang Shalat Jum'at Ingatkan Kita Dengan Nasakom
Anda yang masih muda pasti tidak nututi kejadian sejarah Nasakom.
Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (disingkat: Nasakom) adalah konsep politik yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno di Indonesia.
Nasakom ini berkumpulnya antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Saat Jokowi bersanding dengan ma'ruf amin terasa hubungan nasakom terjalin baik kembali. Bahkan sekarang sehati dan satu suara melarang ummat islam shalat jum'at berjamaah, padahal jum'at memang harus berjamaah.

Himbawan Pemerintah dan NU ini disambut baik oleh kaum yang memang enggan shalat, sekarang di kota dan terlebih di desa desa malah banyak yang terang terangan tidak shalat dengan alasan dilarang pemerintah dan NU, dan tak lupa pula MUI.

Untuk mengajak ummat dekat dengan masjid dan istiqamah beribadah terutamanya shalat dengan berjama'ah sangatlah sulit, dan sekarang malah diberi kesempatan untuk jauh bahkan diperintahkan untuk jauh dari masjid dan yang pada kenyataannya sekarang malah menjadi dalil tidak apa apa tidak shalat karena ditanggung pemerintah, NU dan MUI. sungguh miris melihat kenyataannya ini.

Nasakom sekarang sudah bangkit lagi, dan saya rasa ini ada kebangkitan yang membuahkan hasil yang cemerlang, NU dan PKI sukses membunuh keimanan muslim yang memang diambang kehancuran.

Corona Dan Keputusan Pemerintah Ala PKI

Nahdlatusy Syi'ah - Corona Dan Keputusan Pemerintah Ala PKI
Sungguh gila keputusan pemerintah sekarang ini, rakyat disuruh tidak bekerja, ummat islam dilarang shalat di masjid, bahkan shalat jum'at dan shalat hari raya juga dilarang berjama'ah, dan ditambah lagi mendapat dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam Qur'an dan Hadits tidak ada anjuran shalat menjauh dari masjid, lah sekarang koh malah kebalikannya!
Alasannya sih corona, namun anehnya yang ngumpul ngumpul bebas ternyata masih banyak, termasuk waktu kematiannya ibunya jokowi, terbukti yang hadir disana banyak banget, kalau berkumpul bisa membuat menyebarnya corona berarti waktu kematian ibu jakowi corona menyebar, dan faktanya tidak ada pembubaran.

Di sebagian daerah pasar tidak ditutup, ada hanya ditutup saat sudah sore saja, bukanya mulai siang tutup sore, toko juga begitu, namun masjid yang shalatnya tidak nyampek 15 menit dilarang, ini sangat lucu.
Jangan jangan ini gerakan PKI yang diluncurkan karena dulu PKI tidak tercapai memusnahkan ummat Islam?!

Kenapa Said Aqil Siradj Hanya Dekat Dengan Tokoh Nasrani?

Nahdlatusy Syi'ah - Kenapa Said Aqil Siradj Hanya Dekat Dengan Tokoh Nasrani?
Said Aqil Siradj Ketua PBNU pertama tama mendukung Ahok menjadi Gubernur DKI, setelah itu menggembosi Aksi 411 dan juga Aksi Bela Islam jilid 3 yang dikenal dengan istilah Aksi 212.
Baca:
Benarkah NU Terima Pesanan Fatwa dan Hukum?
Hanya NU Abal abal (Gusdurian) Syi'ah, Liberal dan Ahmadiyah yang tidak ikut Aksi Bela Islam 4 November
Modus Baru Untuk Menggembosi Aksi Bela Islam 4 November

Tidak berhenti sampai disitu saja, Said Aqil Siradj juga dekat dengan James Riyadi, bahkan kabarnya mendapatkan kucuran dana, dan kabar berita ini banyak menyebutkan sebagai uang fatwa penggembosan aksi bela islam, maka setelah itu lahirlah fatwa tidak syah shalat jum'at di jalan.
Baca:
James Riyadi Ulama Besar Nahdlatul Ulama

Setelah Said Aqil dekat dengan 2 nasrani ini ternyata Said Aqil masih belum merasa puas sehingga ia masih perlu merapat kepada Hary Tanoesoedibjo, bahkan said aqil menjadi ketua yayasan yang dibuat oleh Hary Tanoesoedibjo.

Tokoh pengusaha kristen keturunan china Hary Tanoesoedibjo (HT) sangat berambisi menjadi presiden. Demi meraih ambisinya HT terus menggalang dukungan dan simpati dari kaum muslimin mayoritas dinegeri ini. Setelah sering mengunjungi pesantren -pesantren NU khususnya kali ini yang terbaru HT mendirikan Yayasan Peduli Pesantren (YPP) yang bertujuan memberi suntikan bantuan dana untuk kalangan pesantren.

Menjadi sebuah tamparan keras bagi dunia pendidikan pesantren di Indonesia. Hary Taneosoedibjo, Group Chairman & CEO MNC Group, yang seorang non-Muslim mendirikan dan mengetuai sebuah yayasan yang bergerak di dunia pesantren, yaitu Yayasan Peduli Pesantren (YPP).

“Pesantren-pesantren di daerah itu kecil-kecil sangat memprihatinkan, jadi mereka kurang diperhatikan. Padahal kan kita tahu bahwa pesantren itukan sumber ilmu,” kata Hary Tanoe di Gedung MNC Financial Center, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Ahad (4/12/2016), seperti dikutip Okezone.com.

Ketua Umum Partai Perindo itu melanjutkan, apabila pesantren sebagai lembaga pendidikan sudah berkembang dan bahkan bisa mandiri maka secara otomatis dapat membantu mempercepat Indonesia menjadi negara yang maju. “Kalau bisa begitu kan kita bisa membangun Indonesia yang maju,” pungkasnya.

Ditargetkan dana lebih dari Rp 500 miliar bisa disalurkan ke pesantren-pesantren dalam waktu dekat.
Pada peluncuran Ahad kemarin, YPP berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp2 miliar, yang sebesar Rp1 miliar diberikan oleh Hary Tanoe sendiri.

Berikut ini struktur kepengurusan Yayasan Peduli Pesantren yang diisi para tokoh NU:

Dewan Pembina:
Ketua : KH Said Aqil Siroj
Anggota : Mahfud MD,, Hajriyanto Y. Thohari, Ahmad Rofiq

Dewan Pengawas
Ketua : KH Salahuddin Wahid
Anggota : Firmanzah, Yamin Tawary

Ketua Umum : Hary Tanoesoedibjo
Wakil Ketua Umum : Liliana Tanoesoedibjo
Ketua Harian : Syafril Nasution
Wakil Ketua Harian : Abdul Kholiq Ahmad
Sekretaris Umum : Fathur Rahman
Sekretaris : Armyn Gultom
Wakil Sekretaris : M. Sopiyan
Bendahara Umum : Stien Maria Schouten

Tanggapan Imam Besar NU Garis Lurus KH. Luthfi Bashori

Menanggapi gencarnya berita ini, KH. Luthfi Bashori melalui akun pribadinya memberikan tanggapan serius. Berikut selengkapnya.

ORANG PESANTREN KOK BERSAHABAT DENGAN ORANG KAFIR ?!?!

Oleh KH. Luthfi Bashori

Sebagaimana dikutip oleh Okezone.com, bos berbagai media sekaligus Ketum Yayasan Peduli Pesantren menjelaskan, “Pesantren-pesantren di daerah itu kecil-kecil sangat memprihatinkan, jadi mereka kurang diperhatikan. Padahal kan kita tahu bahwa pesantren itukan sumber ilmu,” kata Hary Tanoe di Gedung MNC Financial Center, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Ahad (4/12/2016).

Hary Tanoe adalah seorang beretnis China dan kafir, serupa dengan Ahok, dia tidak pernah menyatakan masuk Islam, dan kini sedang menggalang suara untuk pencalonan dirinya pada Pilpres mendatang dengan kekuatan uang-nya.

Sudah banyak tokoh-tokoh Islam khususnya dari kalangan NU yang ‘jatuh bergeleparan’ terbuai oleh kucuran uang dari Hary Tanoe.

Terbukti sejak tiga tahun terakhir, perdiri partai Perindo ini sengaja mengkondisikan dirinya agar dapat berkunjung ke berbagai pesantren, demi membangun citra baik bagi pencalonan dirinya sebagai Presiden Indonesia mendatang.

Setelah berhasil di terima di berbagai pesantren, saat ini Hary Tanoe mendirikan sebuah yayasan. Yayasan ini menjadi salah satu sayap dari gerakkan yang dirancang secara perlahan akan terkoneksi dengan partainya.

Sayangnya mulai banyak tokoh-tokoh pesantren yang lebih tergiur mendapat uang syubhatnya Hary Tanoe, daripada menjaga aqidah para anak didiknya.

Fenomena ini sangat jauh berbeda dengan ajaran para ulama pesantren di jaman dulu, yang selalu menggantung kehidupannya itu, hanyalah kepada Allah, baik untuk dirinya, untuk keluarganya serta untuk pesantrennya.

Atau minimal memilih mau menerima hibah/sumbangan hanya dari kalangan aghniya dermawan intern umat Islam, bukan dari kalangan orang kafir.

Karena itu, para ulama di jaman dahulu itu, hampir semua fatwa dan ajarannya selalu menjadi tranding topik di kalangan umat Islam dari masa ke masa.

Dana syubhat Hary Tanoe itu termasuk dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Abdullah An Nu’man bin Basyir Radhiallahu ‘Anhuma, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya yang halal adalah jelas dan yang haram juga jelas dan di antara keduanya terdapat perkara yang samar, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menghindar dari yang samar maka dia telah menjaga agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjatuh dalam perkara yang samar maka dia telah terjatuh dalam perkara yang haram, seperti penggembala yang berada dekat di pagar milik orang lain dikhawatiri dia masuk ke dalamnya. Ketahuilah setiap raja memiliki pagar (aturan), aturan Allah adalah larangan-laranganNya. Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging jika dia baik maka baiklah seluruh jasad itu, jika dia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hary Tanoe yang beragama Nasrani, maka termasuk dalam surat Almaidah 51 yang sedang viral:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin bagi kalian, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kalian mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.”

Wallahu Musta’an
http://www.nugarislurus.com/2016/12/imam-besar-orang-pesantren-kok-bersahabat-dengan-orang-kafir.html

Seorang Muslim yang benar benar sehat akalnya dan sadar bahwa dirinya adalah muslim yang harus patuh kepada alqur'an dan hadits pasti bingung mengapa seorang Kiai Haji seperti Said Aqil bisa lebih dekat dengan orang nasrani dan mau untuk memperjuangkan mereka dan bersikap keras kepada sesama muslim!.
Baca: Tamparan Keras NUGL dan Kiai Jombang Terhadap NU Bagian Pertama

Tamparan Keras NUGL dan Kiai Jombang Terhadap NU Bagian Pertama

Nahdlatusy Syi'ah - Tamparan Keras NUGL dan Kiai Jombang Terhadap NU Bagian Pertama
NU Gus Dur dan NU Said Aqil Siradj memang sangat banyak mendapat kritikan, dan bagaimana tidak mau dikritik sedangkan keadaannya memang tidak tepat dan bikin umat islam geram terutamanya warga NU sendiri yang berpegang teguh kepada Alqur'an dan Hadits yang sejalan dengan pemahaman hadlrotusy syaikh KH. Hasyim Asy'ari.

Baru baru ini situs NU Garis Lurus lagi lagi memberi tamparan keras kepada NU Said Aqil Siradj, dan yang pertama mari kita lihat artikel kritikan salah satu Kiai NU Jombang yaitu KH Ahmad Musta’in Syafi’ie

Ulama NU Jombang Ini Ungkap Hikmah 212 Dan Lemahnya Iman Elit PBNU
Setelah suksesnya acara 212 aksi super damai di monas Jakarta, tersebar pernyataan Ulama kharismatik NU dari Jombang, K.H Ahmad Musta’in Syafi’ie atas banyak kemelut dalam tubuh NU terutama para pemimpin elitnya yang sejak awal seperti menentang aksi 411 dan 212.

Berikut ini BC yang didapat redaksi NUGarisLurus.Com yang juga mengkritik gaya otoriter Gus Mus menuduh aksi 212 sebagai bid’ah yang terbesar.

DAHSYATNYA ENERGI AL-MAIDAH:51

Oleh : KH Ahmad Musta’in Syafi’ie
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur

Sekian lama kiai toleransi sengaja “menyembunyikan-mu”, wahai al-Maidah:51. Ternyata Pemilikmu tersinggung. Lalu, dengan cara-Nya sendiri Dia bertindak. Cukup lidah Ahok diplesetkan dan NKRI tersentak menggelegar, menggelepar.

Kita petik hikmahnya :

1. Aksi 411 and 212 adalah bukti bahwa Allah SWT itu ada dan kehendakNya tidak bisa dibendung oleh siapapun. Pemerintah terpaksa harus mengalah, padahal sebelumnya Jokowi sudah pamer militer. Kini aksi diarahkan menjadi doa. Ternyata malah punya daya tarik yang luar biasa. Seluruh negeri menyambut dengan nama berbeda, aksi Nusantara Bersatu, istighatsah militer dll.
Negara juga terpaksa mengeluarkan dana sangt besar untuk menfasilitasi aksi 212. Aparat di jalanan terpaksa harus menyesuaikan diri dengan menggunakan simbol-simbol islam. Polisi pakai surban putih, membuat tim khusus bernama ASMAUL HUSNA, polwan serentak berjilbab, Habib papan atas memimpin istighatsah pakai ikat merah-putih melilit kepala. Lucu (?). Mungkin Tuhan sedang menjewer telinga kita, agar slalu “putih” dalam mengemban amanat.

2. Mestinya penguasa dan para cukong sadar, bahwa negeri ini lebih didirikan oleh teriak “Allah Akbar” ketimbang “Haliluya”. Umat Islam yang selama ini diam, kini sebagian kecil berani menunjukkan jati dirinya secara alamiah dan sangat militan. Inilah yg disebut “silent majority”. Maka jangan coba-coba mengusik “air tenang” jika tidak ingin hanyut.

3. Aksi ini sungguh peringatan, bahwa : tasamuh, tawazun, tawassut yang dislogankan NU itu perlu ditinjau kembali. Bukan pada konsepnya, tapi praktiknya. Di samping ada batasan, wajib apa pengawalan yg tegas dan bijak. Sadarlah, betapa kaum Nahdliyin diam-diam mengapresiasi aksi ini secara suka rela. Artinya, mereka sudah mulai tidak sudi dan meninggalkan gaya PBNU yang tak jelas. Sok toleransi, tapi tak ada aksi. Berdalih” RAHMATAN LIL ‘ALAMIN” tapi sejatinya “ADL’AFUL IMAN”.
Dialah Rasulullah SAW, saat pribadinya disakiti, memaaf. Jika agama dinista, beliau marah besar. Beberapa suku dan pribadi dikutuk dan dilaknat. Mukmin beneran itu tegas-keras kepada kafir, berkasih sayang sesama mukmin, ” asyidda’ ‘ala al-kuffar, ruhama’ bainahum” (Al-Fath:29). Tapi sebagian oknum PBNU, kiai toleransi, kiai seni sekarang cenderung sebaliknya, “asyidda’ ‘ala al-mukminin, ruhama’ bain al-kuffar”. (?)

4. Gus Mus yang membid’ahkan shalat jum’ah di jalan raya dan kiai Sa’id yang menghukumi tidak sah sekarang diam soal shalat Jum’ah di Silang Monas. Wonten punopo kiai?. Begitulah bila fatwa beraroma dan tendensius, hanya melihat illat hukum secara pendek dan sesaat. Terlalu naif menggunakan ikhtifah fiqih utk kepentingan politik.

Benar, jika itu mengganggu lalu lintas. Tapi hanya sebentar dan hanya pengguna jalan yg ketepatan lewat. Setelahnya, ada maslahah sangat besar bagi umat islam pada umumnya. Maslahah inilah yang tidak beliau lihat. Lagian, tradisi kita sudah biasa menutup jalan untuk majlis dzikir, istighatsah, termasuk haul Gus Dur di pesantren Tebuireng.

Gus Mus pernah mencak-mencak saat amaliah kaum Nahdliyin dibid’ahkan, tapi sekarang ganti membid’ahkan sesama muslim, “bid’ah besar”. Ternyata, amunisi bid’ah yg ditembakkan Gus Mus ini lbh besar dibanding bid’ah yg ditembakkan nonnahdliyin.

Sekedar membaca sejarah, bahwa zaman Umar ibn al-Khattab, tentara islam shalat jum’ah di jalan sebelum menaklukkan negeri futuhat. Sultan Muhammad al-Fatih shalat jum’ah di sepanjang pantai Marmara sebelum menjebol benteng Konstatinopel. Inilah awal khilafah Utsmniyah berdiri. Sekali lagi, orang ‘alim mesti melihat sisi maslahah jauh ke depan ketimbang illat “bid’ah” sesaat.

Mengagumkan, fatwa dan puisi Gus Mus begitu manusiawi, tawadlu’, filosufis dan sufistik sehingga mengesankan derajat beliau telah mencapai hakekat keagamaan. Tiba-tiba tega merendahkan ilmu kiai-kiai MUI dengan mengatakan ilmu Syafi’i Ma’arif lebih tinggi. Sungguh membuat penulis tercengang. Ya. karena pernah kuliah di Jogya dan sedikit tahu.

Merendahkan ilmu kiai-kiai MUI sama saja dg merendahkan ilmu ketua Syuriah NU, KH. Ma’ruf Amin. Begitu cerdiknya Gus Mus, “sekali dayung dua kepala kena pentung”. Penulis membatin, ” kok bisa, sekelas ketua Syuriah NU tega merendahkan sesama ketua Syuriah. Ini fenomena apa?”. Hadana Allah. Terpujilah kiai Makruf tidak meladeni. Meski demikian, akan lebih elegan bila kiai Ma’ruf Amin tidak merangkap jabatan. Mohon maaf kiai.
Wallahu Alam
http://www.nugarislurus.com/2016/12/ulama-nu-jombang-ini-ungkap-hikmah-212-dan-lemahnya-iman-elit-pbnu.html

Tamparan NU Garis Lurus kedua ialah artikel yang membahas Ahmad Dhani dan berikut ini artikelnya:

Dulu Dipanggil Ustadz, Kini Ahmad Dhani Dipecat Lesbumi NU Karena Ikut Aksi 411

 “Bismillahirrohmannirrohim, malam ini saudara ustadz Ahmad Dhani resmi saya lantik menjadi salah satu Ketua Lesbumi NU,” ucap Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, sambil menyematkan pin NU di kemeja Ahmad Dhani di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (16/5/2014) malam, 2 tahun yang lalu.

Malam itu Ahmad Dhani resmi didaulat menjadi Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) untuk periode 2015-2020.

Dipecat Karena Ikut Aksi 411

Kami kutip dari website resmi NU Online, Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU KH Agus Sunyoto membenarkan kabar bahwa Ahmad Dhani diberhentikan dari kepengurusan Lesbumi PBNU periode 2015-2020.

Ia mengatakan, pemecatan tersebut sudah berlangsung sejak November lalu, persisnya usai keterlibatan Ahmad Dhani dalam aksi demo 4 November di Jakarta.

Menurut Agus, selain aksi ini bertentangan dengan kebijakan PBNU, sikap Dhani yang mengeluarkan kata-kata hinaan terhadap simbol negara dalam kesempatan itu juga tak bisa dibenarkan.

Berbeda Nasib Dengan Nusron (Wahid) Purnomo Dan Pengurus PBNU Pendukung Ahok

Nasib Ahmad Dhani yang sangat menentang gubernur non muslim Jakarta ini tidak seindah nasib mantan ketua PBNU Nusron (Wahid) Purnomo. Jika PBNU sangat tegas memecat Ahmad Dhani, PBNU secara resmi tidak pernah memecat mantan ketua umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.

Bahkan meskipun Nusron sangat frontal mendukung Ahok dan santer dikabarkan melotot menentang terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Rais Amm PBNU KH. Makruf Amin yang memutuskan bahwa Ahok telah menistakan Agama Islam.

Beberapa waktu lalu beredar kabar Nusron (Wahid) Purnomo dipecat karena mendukung Ahok. Namun website resmi NU langsung buru -buru membantahnya bahwa  Nusron mengundurkan diri secara otomatis dari kepengurusan NU sejak ia kembali aktif di Golkar sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu pada Mei 2016.

Beberapa pengurus PBNU yang secara terang -terangan mendukung Ahok juga tidak pernah mendapatkan sanksi pemecatan seperti Dr. Masdar Farid Mas’udi dan Ahmad Ishomuddin.

Namun untuk kasus Ahmad Dhani ini sikap sangat tegas dan responsif sangat cepat keluar dari PBNU dengan kata -kata pecat. Kenapa beda perlakuan?

Wallahul Musta’an
http://www.nugarislurus.com/2016/12/dulu-dipanggil-ustadz-kini-ahmad-dhani-dipecat-lesbumi-nu-karena-ikut-aksi-411.html

2 artikel tamparan NU Garis Lurus diatas sangatlah memalukan NU, dan saya dan juga teman teman yang lain yang juga sama sama terlahir dari paham NU sangatlah malu, namun apakah malu seperti yang kami pikul ini juga dirasa oleh mereka yang menyeret NU kelembah kenistaan ini?
mungkinkah mereka termasuk dalam الحياء من الايمان؟
Semoga saja NU dijauhkan dari orang munafik yang di hatinya hanya ada dunia amin.

James Riyadi Ulama Besar Nahdlatul Ulama

Nahdlatusy Syi'ah - James Riyadi Ulama Besar Nahdlatul Ulama
CEO Lippo Group James Riady mendorong agar Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) membangun rumah sakit umum di daerah guna membantu warga NU yang kesulitan dengan biaya kesehatan. Menurut James, biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan rumah sakit umum tersebut tidaklah besar tetapi akan sangat membantu bagi Warga NU yang mengalami masalah kesehatan.

James Riyadi juga dikabarkan merapat ke NU guna untuk keluarnya fatwa "Tidak Syah Shalat Jum'at di Jalan".
(Baca: Benarkah NU Terima Pesanan Fatwa dan Hukum?)
Di dunia maya semua kaget dan tentunya heboh, karena James Riyadi bisa menjadi nara sumber dan juga menggunakan peci persis sama dengan Said Aqil Siraj.

Inilah Ulama Besar Baru Nahdlatul Ulama

Benarkah NU Terima Pesanan Fatwa dan Hukum?

Nahdlatusy Syi'ah - Benarkah NU Terima Pesanan Fatwa dan Hukum?
Gempar karena NU mengeluarkan fatwa hukum shalat jum'at di jalan tidak syah.
Salah satu artikel yang viral di sosmed ialah:
Setelah James Riady Ingin Bantu Dana Rp 3 Miliar, PBNU Keluarkan Fatwa Salat Jumat di Jalanan Tidak Sah
CEO Lippo Group James Riady menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Sabtu (19/11/2016) lalu. Dalam kesempatan itu, dia mendorong PBNU membangun rumah sakit umum di daerah.

Tujuannya, untuk membantu warga NU miskin yang kesulitan dengan biaya kesehatan. Padahal, NU sendiri saat ini tercatat sudah mengelola sekitar 30 rumah sakit swasta yang tersebar di seluruh Tanah Air. James Riady sendiri mengaku sudah siap menggelontorkan dana miliaran rupiah jika PBNU membangun rumah sakit umum.

“Bangunan satu meter paling Rp 1,5 juta, bangun 2.000-3.000 meter paling Rp 3 miliar. Lalu equipment (peralatan)nya kan tidak usah ada MRI dan CTscan, jadi paling Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar. Jadi mau bangun 50,60,70 ranjang uangnya tidak seberapa,” kata James kala itu.

Kemudian selang beberapa hari dan bertepatan dengan Muktamar Muslimat NU Ke-70, PBNU mengeluarkan fatwa tidak sah bagi umat Islam yang melaksanakan shalat jumat di jalan. Hal ini dikatakan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Namun Said membantah fatwa yang dikeluarkan PBNU tersebut terkait kasus Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahja Purnama alias Ahok

“Jumatan di jalan tidak sah. Saya hanya mengeluarkan fatwa, tidak ada kaitannya dengan (kasus) Ahok,”
http://publik-news.com/setelah-james-riady-ingin-bantu-dana-rp-3-miliar-pbnu-keluarkan-fatwa-salat-jumat-di-jalanan-tidak-sah/

Said Aqil mulai sejak awal memang sangat nampak pro ahok, bahkan pernah memberikan pernyataan bahwasanya ahok tidak melecehkan Alqur'an.
Jika benar Fatwa tidak syah shalat jum'at di jalan yang dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama adalah fatwa yang keluar karena dipesan oleh James Riady agar ummat islam tidak jadi mengadakan Aksi Bela Islam Jilid 3 (Aksi 212) maka jelas sudah bahwasanya NU sekarang adalah penyedia jasa Fatwa dan Hukum, dan tentunya hal ini sangat menyakitkan hati semua ummat islam.
Melihat fakta ini mengingatkan kita dengan kisah Abdullah bin Ubay bin Salul, dan ternyata tidak sedikit pengikut Abdullah bin Ubay bin Salul di indonesia.

Prof DR Mudzakkir SH: Ahok Memang Melakukan Penodaan Agama Islam

Nahdlatusy Syi'ah - Prof DR Mudzakkir SH: Ahok Memang Melakukan Penodaan Agama Islam
Semua Pakar Hukum sudah jelas menyatakan Ahok benar benar melecehkan Alqur'an, bahkan banyak sekali yang berpendapat bahwa Ahok tidak akan selamat, asal pemerintah dan polri adil dan tidak ada di pihak Ahok.
Salah satu pernyataan Pakar hukum pidana adalah sebagai berikut:


Pakar Hukum Pidana: Ahok Memang Melakukan Penodaan Agama Islam
Guru Besar Hukum Pdana FH UII Yogyakarta Prof DR Mudzakkir SH mengatakan alat bukti dan konten pada rekaman sudah cukup untuk dijadikan sebagai bukti bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang  melakukan penodaan atas isi ajaran Alquran Surat Al Maidah ayat 51. Sedangkan soal gelar perkara yang rencanya akan disiarkan langsung melalui tayangan televisi, dia menyatakan tidak setuju.
Mudzakir mengatakan gelar perkara yang disiarkan langsung secara langsung merupakan tidak sesuai dengan prosedur hukum karena pasti pada saat gelar dokumen ada hasil pemeriksaan yang itu jelas bersifat rahasia.
"Nah, bila sengaja terpublikasikan maka akan bertentangan dengam sifat rahasia dari dokumen tersebut. Hal ini kasusnya berbeda dengan keterangan ahli ilmu pengetahuan. Jadi kalau disiarkan dan terdapat unsur rahasia atau bisa malah mencemarkaan nama baik seseorang karena hasilnya belum sempurna/lengkap atau belum  menjadi hasil akhir penyidikan/berkas resmi,'' kata Mudzakkir, kepada Republika.co.id, Ahad malam (6/10).
Maka, kata dia, bila tetap saja gelar perkara kasus Ahok ini disiarkan langsung melalui tayangan televisi, maka semua perkara pidana harus juga disiarkan secara langsung pula. ''Hal ini penting dan mendasar sebagai bentuk penerapan asas persamaan di depan hukum,'' ujar Mudzakkir.
Menurutnya, posisi kasus penistaan Alquran surat Al Maidah 51 ini sudah jelas terkait langsung kepada Ahok. Dan kasus ini tidak ada hubungannya dengan orang yang menyebarkan video.
''Jadi saya lihat sudah cukup bukti untuk dikatakan sebagai penodaan isi ajaran Islam dalam Alquran surat Al Maidah 51. Tidak ada hubuham dengan orag yang sebarkan video untuk minta maaf atau tidak. Yang kini harus diuji adalah video tersebut benar ada atau tidak. Hingga saat ini video tersebut dinyatakan adanya dan perbuatan ahok tersebut benar-benar ada,'' katanya.
Menurut dia, memang Ahok boleh saja mengaku minta maaf atau salah tafsir. Namun itikad jahatnya jelas ada, yakni pada tujuan dari pernyataan yang dia omongkan.                      
"Iktikad jahatnya ada pada tujuan dari Ahok ngomong surat Al Maidah 51 tersebut yang memuat ajaran Alquran soal bagaimana  memilih pemimpin dan dengan kutip ayat tersebut sehingga orang-orang tidak pilih Ahok: Jangan percaya pada orang tersebut dan kamu dibohongin dengan Almaidah. Nah, di mana letak kebohonnya pakai Al Maidah 51? Jawabnya, isi surat Almaidah 51 merugikan kepentingan ahok dalam suatu pemilihan yang pemilihnya Muslim yang taat melaksanakan isi Almaidah 51. Hal inilah yang bisa merugikan kepentingan Ahok,'' ujarnya.
Ditanya soal peluang Ahok menjadi tersangka, Mudzakkir mengatakan semua itu tergantung pada kecukupan bukti dan alat bukti serta keyakinan penyidik. Namun, keyakinan penyidik pun jelas harus dibentuk berdasarkan  bukti dan alat bukti juga.
''Dalam menyeleksi saksi dan ahli semua itu harus dilakukan juga secara objektif dan ilmiah berdasarkan ilmu hukum pidana. Memang, sebelum proses penyelidikan selesai kini telah ada pernyataan dari Kapolri yang sudah menentukan sikap bahwa perbuatan Ahok bukan perbuatan pudana. Untuk soal ini maka itu saya minta kepada para penyidik abaikan saja. Ini karena semua ditentukan oleh bukti dan alat bukti dan harus dianalisis secara objektif,'' kata Mudzakkir.                    
Jadi para penyidik harus tak terpengaruh pernyataan Kapolri tersebut. Sebab para penyidik harus 'istiqomah' dengan penyidikannya. ''Penyidik tidak boleh terpengaruh oleh pendapat atasannya, karena penyidik profesional itu hanya tunduk kepada profesi dan sumpahnya kepada Tuhan  Yang Maha Esa,'' lanjutnya.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/11/06/og88nf385-pakar-hukum-pidana-ahok-memang-melakukan-penodaan-agama-islam

Jadi jelas ahok tidak akan selamat dari hukum, asalkan pemerintah memang benar benar adil, dan kalau sampai pemerintah tidak adil menurut saya indonesia ini tidak akan lama lagi akan mengalami kegaduhan yang amat besar atau bahkan bisa saja ada kehancuran besar dan indonesia kita akan mulai dari awal lagi, dan tentunya hal ini perlu dicegah, karena itu pemerintah harus adil. jokowi tidak boleh melindungi ahok apa pun alasannya, karena ahok memang bersalah dan semua rakyat indonesia tidak terkecuali harus tunduk kepada hukum.

Saat PKI Menuntut Pembantaian Nahdlatul Ulama

Nahdlatusy Syi'ah - Saat PKI Menuntut Pembantaian Nahdlatul Ulama
Masih ingatkah anda kejadian beberapa tahun yang lalu, saat jokowi masih baru berkuasa?
PDIP yang pengurusnya banyak keturunan PKI akan berencana menghidupkan PKI lagi dan awal langkah mereka ialah dengan menuntut Nahdlatul Ulama atas pembantaian Nahdlatul Ulama kepada PKI.
Pada saat itu saya bersama saudara saudara saya berusaha keras membela Nahdlatul Ulama, ada banyak saudara saya dan teman saya yang berkorban tidak kerja, bahkan meninggalkan kewajiban mengajar di madrasah hanya untuk mengumpulkan bukti bahwa Nahdlatul Ulama tidak membantai seperti yang dikatakan PKI, kami juga membahasnya di sosial media agar semua ummat tahu bagaimana kejadian yang sebenarnya.

Kami melakukan itu dengan kemauan sendiri, kami melakukan karena kami tahu NU tidak salah seperti pernyataan PKI yang mensuarakan gugatannya melalui pihak HAM dan didukung oleh PDIP.
Kalau ingat masa itu saya sangat menyesal, karena ternyata NU yang saya bela sudah tidak baik lagi, NU yang kami cintai ternyata sudah sangat berubah, bahkan kini NU sudah lebih erat hubungannya dengan PDIP dan sudah menjadi kaki tangan Jokowi yang sudah jelas jelas kepanjangan tangan PDIP.

Aksi Bela Islam baik Jilid I maupun Jilid II, NU melarang warganya untuk ikut, bahkan sampai tersiar kabar akan menurunkan banser untuk menumpas Massa Aksi Bela Islam (Baca: Nahdlatul Ulama (NU) Akan Turunkan Banser untuk Menumpas Massa Aksi Bela Islam), jelas hal ini menunjukkan perubahan besar dalam diri NU, NU yang dulu adalah kelompok yang paling di depan dalam membela agama dan negara, dan sekarang hanyalah menjadi kelompok terbesar dalam membela gereja dan golongan yang anti toleransi antar agama dan yang anti keadilan.

Apa Salah apabila saya kecewa?
Apa Salah apabila saya sekarang anti NU Gusdurian dan NU Aqiliyun?

Saya ingin melihat, apakah NU itu lebih diterima ucapannya daripada ormas yang gigih memperjuangkan islam seperti FPI.
Saat FPI mensuarakan agar ummat islam ikut Aksi Bela Islam, ada 1 juta ummat islam lebih yang ikut, padahal NU sendiri menggembosi dengan berbagai cara (baca: Modus Baru Untuk Menggembosi Aksi Bela Islam 4 November )
(baca:  Nahdlatul Ulama Menjadi Penghalang Kebenaran?)
(Baca: Nahdlatul Ulama = Nahdlatusy Syi'ah)

Saya ingin melihat, apakah NU bisa melakukan apa yang FPI bisa lakukan?
Apakah NU bisa menyatukan ummat islam di dalam kebaikan seperti apa yang sudah NU tempo dulu lakukan?
Pada kenyataannya, suara aqil siradj saat ini sudah tidak didengarkan oleh warga NU, dan kita tahu, yang turun pada Aksi Bela Islam Jilid II tidak sedikit terdiri dari warga NU.

Rezim Jokowi Berdarah Dingin, Aksi Bela Islam Benar benar Dibantai

Nahdlatusy Syi'ah - Rezim Jokowi Berdarah Dingin, Aksi Bela Islam Benar benar Dibantai
Sebenarnya bocoran untuk membantai Massa Aksi Bela Islam Jilid II ini sudah saya dapatkan 1 minggu yang lalu, cuma bocoran yang saya terima bukan hanya Polisi dan orang orang khusus Resim Jokowi yang akan membantai, akan tetapi juga banser, Silahkan baca:

Nahdlatul Ulama (NU) Akan Turunkan Banser untuk Menumpas Massa Aksi Bela Islam
Ada Makar Syi'ah dan Elite Politik pada Aksi Bela Islam 4 November

Pembantaian Jokowi DKK alias Rezim Jokowi sudah banyak memakan korban, dan korban yang sudah meninggal akan dikuburkan di TPU Binong:

Korban Tewas Demo Bela Islam Dimakamkan di TPU Binong
Tangis pecah ketika keluarga memakamkan Syachrie Oye (65) yang tewas saat demo Bela Islam kemarin di depan Istana Negara. Korban yang dikenal sebagai guru mengaji ini dimakamkan di TPU Binong dekat rumah duka di Perumahan Binong Permai Blok F 14 No. 24 RT 07 / RW 07 Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Syachrie yang berprofesi sebagai guru ngaji itu meninggal dunia diduga karena penyakit asma-nya kambuh. Tampak di rumah duka, suasana kesedihan mengiringi proses pemakaman Syachrie.

Tak sedikit dari keluarga beserta kerabat serta para tetangga  mendatangi rumah tokoh agama di lingkungan tersebut.

“Memang ada riwayat asma, semalam Pak Syachrie sudah dibawa ke sini. Rencananya akan di makamkan di TPU Binong Permai," ucap kerabat dekat Syachrie, Mandra, Sabtu (5/11/2016).

Isak air mata mengalir saat jenazah dimandikan dan di salatkan. Keluarga, kata dia, tidak menyangka kalau pria yang biasa dipanggil ustaz di lingkungan tersebut meninggal.

“Orangnya baik banget, enak bisa membimbing dan menjadi imam yang baik. Makanya kami sangat kehilangan begitu mendengar beliau meninggal,” ujarnya.

Jasad Syachrie dikebumikan tak jauh dari tempat tinggalnya. Petugas Polda Metro Jaya menyatakan, dalam jasad Syachrie tidak ditemukan adanya luka.
http://metro.sindonews.com/read/1152988/170/korban-tewas-demo-bela-islam-dimakamkan-di-tpu-binong-1478326324

Namun benarkah begitu?
Berikut penjelasan Habib Rizieq:

Ketua Pembina Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF)-MUI, Habib Rizieq Shihab, membantah bahwa pedemo yang tewas pada aksi 4 November 2016 karena sakit asma. Salah satu demonstran, M Syachrie Oye (65), tewas dalam aksi kemarin malam.

"Salah satu aksi yang meninggal murni karena gas air mata, bukan karena penyakit asma," kata Habib Rizieq kepada wartawan di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11/2016).
Berdasarkan keterangan dari istri korban, Habib Rizieq menyatakan, M Syachrie tidak memiliki riwayat sakit asma. Jadi, diduga korban tewas bukan karena sakit asma.

"Istri berkata kepada kami bahwa dia tidak memiliki riwayat tentang penyakit asma dan murni kena gas air mata," tuturnya.

Sekadar diketahui, demo 4 November yang dilakuan sejumlah ormas Islam di depan Istana Negara berakhir ricuh. Polisi membubarkan paksa para pengunjuk rasa dengan menembakkan gas air mata.

Dalam unjuk rasa tersebut, seorang demonstran bernama M Syachrie Oye meninggal dunia di RSPAD. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Sutiyono, menyatakan, pada Jumat 4 November 2016 malam, jenazah sudah dibawa ke kampung halamannya di Desa Binong Permai, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. "Dia murni tewas karena sakit," tutur Awi.
http://news.okezone.com/read/2016/11/05/338/1533908/habib-rizieq-bantah-pedemo-yang-tewas-karena-sakit-asma

Dan baca juga berita ini:

Dihujani Gas Air Mata, Habib Rizieq Sebut Pendemo Mau 'Dibantai'
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyebutkan, jika demo 4 November di depan Istana Negara kemarin merupakan pembantaian massal. Pasalnya, polisi memberondong massa pendemo menggunakan gas air mata.

Imam Besar FPI Habib Rizieq mengatakan, tindakan polisi yang memberondong massa menggunakan gas air mata itu dinilai sebagai pembantaian massal. Pasalnya, tembakan itu diarahkan ke umat muslim yang jumlahnya jutaan, bukan puluhan dan ratusan.

Massa pun mengalami kesulitan untuk menyelamatkan diri karena banyaknya. Akibat kejadian tersebut, membuat massa hampir meninggal karena kesulitan bernafas akibat gas air mata.

"Itu yang kumpul ada dua juta orang, bukan ribuan. Saat ditembakkan gas air mata tak ada ruang menyelamatkan diri. Ini namanya rencana pembunuhan, ini pembantaian massal," ujarnya dalam konfrensi pers di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Dia menjelaskan, putusan petugas membubarkan massa dengan menembakan gas air mata jelas membahayakan pendemo. Polisi seharusnya mengutamakan keselamatan pendemo dibandingkan menegakan peraturan soal tata cara demonstrasi.

"Apa yang terjadi di depan istana itu pembantaian massal. Presiden bertanggung jawab atas itu semua," katanya.

Jadi semua sudah jelas, Rezim Jokowi benar benar ganas dan berdarah dingin, mereka akan membantai semua Massa Aksi Bela Islam terutamanya adalah para kyai, ulama dan habaib. sungguh rezim yang sangat kejam dan tak kenal kasih.

Hanya NU Abal abal (Gusdurian) Syi'ah, Liberal dan Ahmadiyah yang tidak ikut Aksi Bela Islam 4 November

Nahdlatusy Syi'ah - Hanya NU Abal abal (Gusdurian) Syi'ah, Liberal dan Ahmadiyah yang tidak ikut Aksi Bela Islam 4 November
Masya Allah! Semua umat islam kompak, banyak dari pondok pesantren Nahdlatul Ulama yang menurunkan santri santrinya untuk ikut Aksi Bela Islam 4 November besok, iring iringan bus sudah mulai bergerak mulai kemarin. kalau anda li facebook di group sidogiri, dan group perdebatan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sudah sangat banyak bus bus rombongan kaum muslimin yang akan ikut Aksi Bela Islam Jilid II, Keren banget, inilah islam, kompak, sehati dan bersaudara.

Sekarang ini hanya tinggal syi'ah, liberal, ahmadiyah dan NU abal abal yaitu Gusdurian yang tidak ikut Aksi Bela Islam, mereka masih menunggu saat dibutuhkan agama kristen dan Khonghucu, mereka tidak berkenan membantu agama islam karena itu bisa merusak NKRI dan ada kepentingan politik, dan yang paling utama masih harus bawa bekal sendiri tentunya, lain dengan saat menjaga gereja atau ikut selamatan bersama saudara saudara mereka "Khonghucu" sudah bisa makan enak masih dapat angpau. Sangat Manusiawi!!!

Mereka yang ikut Aksi Bela Islam membawa bekal sendiri, tidak dapat apa apa malah mengeluarkan uang sendiri, meninggalkan keluarga dan juga meninggalkan pekerjaan hanya demi menegakkan keadilan dan kehormatan islam, menurut saya mereka SANGAT ISLAMI!!!.

Baca juga:
Modus Baru Untuk Menggembosi Aksi Bela Islam 4 November 
Ada Makar Syi'ah dan Elite Politik pada Aksi Bela Islam 4 November
Nahdlatul Ulama (NU) Akan Turunkan Banser untuk Menumpas Massa Aksi Bela Islam